Dalam dongeng anak indonesia sebelumnya, kita sudah membaca kisah dongeng anak indonesia tentang Kera yang menjadi raja. Nah sekarang kita akan membaca kisah yang lain yaitu dongeng anak indonesia tentang si Semut dan Si Kepompong. Begini ceritanya :
Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.
Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.
Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.
Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.
Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari dongeng diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain. Oke sampai disini dulu dongeng anak indonesia, sampai berjumpa di dongeng anak indonesia berikutnya.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Thursday, September 19, 2013
Wednesday, September 18, 2013
Dongeng Anak Indonesia - Kisah Kera Sang Raja
Nah dongeng anak indonesia kali adalah tentang Kera sang raja. Kisah ini diawali dari sebuah hutan lebat yang memiliki banyak binatang penghuni hutan tersebut. Dikisahkan si Singa sang penguasa hutan telah mati ditembak oleh manusia, lalu diadakanlah rapat besar para penghuni hutan untuk menentukan siapa pengganti si Singa sang raja hutan.
Pertama yang dicalonkan adalah si Gajah, karena badannya besar dan cocok untuk mengganti si Singa, tetapi sang Gajah menolak mentah-mentah, alasannya dia tidak berlari kencang. Kemudian dipilih macan tutul, "Wah aku paling takut kalau ketemu dengan manusia" akunya. Kemudian ditunjuklah si Badak. "Aku memang memiliki badan kuat tapi kalau aku berlari sering menubruk pohon, gimana dong?". Akhirnya rapat binatang hutan itu menjadi buntu dan akhirnya semua terdiam.
Tiba-tiba dari kerumunan muncullah si Kera. "Pilih aku..pilih aku.!!" teriak si Kera. "Lihat aku khan mirip sekali dengan manusia dan aku bisa berbuat seperti manusia, lebih baik kalian memilih aku saja sebagai raja hutan" pintanya. Maka berundinglah para anggota hutan semuanya. Akhirnya si Kera terpilih menjadi raja hutan.
Setelah beberapa diangkat menjadi raja hutan, ternyata si Kera berbohong kepada penghuni hutan, sikapnya tidak mencerminkan seperti seorang raja, dia malah asik bermalas-malasan di kursi raja, makan seenaknya serta sering tidur dan tidak mau bekerja. Dan semua penghuni hutan menjadi tidak suka dengan kelakuan si Kera yang sudah menipu mereka untuk memilih dirinya menjadi raja.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Melihat kelakuan sang Kera, akhirnya seekor srigala menjadi iri dan dengki dengan prilaku si Kera. Suatu hari dengan sopan dia berkata pada si Kera sang raja "Wahai raja, bolehkah hamba mengajak paduka untuk melihat-lihat bagian hutan yang rusak akibat manusia?". "Oh boleh, mari kita lihat bersama, srigala".
Akhirnya mereka menuju tempat dimana si Srigala sudah menyiapkan banyak sekali makanan dan minuman. Dan apa yang terjadi ternyata si Kera malah girang bukan kepalang melihat makanan yang tersedia di tempat yang ditunjuk oleh si Srigala.
Namun apa yang terjadi, ternyata tempat itu adalah sebuah perangkap yang dibuat manusia untuk menangkap hewan yang ada di hutan itu. Tolong..tolong...tolong aku, srigala, bebaskan aku" si Kera berteriak minta tolong kepada srigala.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Teriakan si Kera mengundang para hewan di hutan itu untuk datang melihat apa yang terjadi. "Tubuhmu memang seperti manusia, tapi otak dan perilakumu belum bisa diangkat menjadi raja, dan kau telah menipu kami", akhirnya semua binatang yang melihat si kera terkurung di perangkap meninggalkan si Kera.
Pesan dari dongeng anak indonesia diatas adalah agar kita lebih mementingkan persahabatan dari pada kepentingan sendiri dan teman adalah sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Pertama yang dicalonkan adalah si Gajah, karena badannya besar dan cocok untuk mengganti si Singa, tetapi sang Gajah menolak mentah-mentah, alasannya dia tidak berlari kencang. Kemudian dipilih macan tutul, "Wah aku paling takut kalau ketemu dengan manusia" akunya. Kemudian ditunjuklah si Badak. "Aku memang memiliki badan kuat tapi kalau aku berlari sering menubruk pohon, gimana dong?". Akhirnya rapat binatang hutan itu menjadi buntu dan akhirnya semua terdiam.
Tiba-tiba dari kerumunan muncullah si Kera. "Pilih aku..pilih aku.!!" teriak si Kera. "Lihat aku khan mirip sekali dengan manusia dan aku bisa berbuat seperti manusia, lebih baik kalian memilih aku saja sebagai raja hutan" pintanya. Maka berundinglah para anggota hutan semuanya. Akhirnya si Kera terpilih menjadi raja hutan.
Setelah beberapa diangkat menjadi raja hutan, ternyata si Kera berbohong kepada penghuni hutan, sikapnya tidak mencerminkan seperti seorang raja, dia malah asik bermalas-malasan di kursi raja, makan seenaknya serta sering tidur dan tidak mau bekerja. Dan semua penghuni hutan menjadi tidak suka dengan kelakuan si Kera yang sudah menipu mereka untuk memilih dirinya menjadi raja.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Melihat kelakuan sang Kera, akhirnya seekor srigala menjadi iri dan dengki dengan prilaku si Kera. Suatu hari dengan sopan dia berkata pada si Kera sang raja "Wahai raja, bolehkah hamba mengajak paduka untuk melihat-lihat bagian hutan yang rusak akibat manusia?". "Oh boleh, mari kita lihat bersama, srigala".
Akhirnya mereka menuju tempat dimana si Srigala sudah menyiapkan banyak sekali makanan dan minuman. Dan apa yang terjadi ternyata si Kera malah girang bukan kepalang melihat makanan yang tersedia di tempat yang ditunjuk oleh si Srigala.
Namun apa yang terjadi, ternyata tempat itu adalah sebuah perangkap yang dibuat manusia untuk menangkap hewan yang ada di hutan itu. Tolong..tolong...tolong aku, srigala, bebaskan aku" si Kera berteriak minta tolong kepada srigala.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Teriakan si Kera mengundang para hewan di hutan itu untuk datang melihat apa yang terjadi. "Tubuhmu memang seperti manusia, tapi otak dan perilakumu belum bisa diangkat menjadi raja, dan kau telah menipu kami", akhirnya semua binatang yang melihat si kera terkurung di perangkap meninggalkan si Kera.
Pesan dari dongeng anak indonesia diatas adalah agar kita lebih mementingkan persahabatan dari pada kepentingan sendiri dan teman adalah sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Tuesday, September 17, 2013
Cerita Si Kancil Dengan Seruling Ajaib
Dongeng Anak Indonesia kali ini tentang "Si Kancil dengan seruling ajaib" : Si Kancil sedang berjalan-jalan di sebuah hutan bambu yang sangat rindang, dia begitu menikmati keindahan hutan bambu yang sedang ia masuki tersebut, saking asiknya berjalan ia mencoba untuk melintasi pepohonan bambu yang ada didepannya, tapi apa yang terjadi setelah ia menerobos pohon bambu tersebut, dia malah terjepit diantara pohon-pohon bambu yang sangat sempit tersebut. "Ah, celaka aku terjepit di pohon bambu ini", sesal kancil.
Tak jauh dari tempat si kancil, ternyata ada seekor harimau yang sedang terbuai oleh hembusan angin yang datangnya dari pepohonan bambu. Angin sepoi-sepoi membuat harimau ini menjadi sangat mengantuk, tiupan angin menerpa pohon-pohon bambu membuat suara yang merdu seperti suling dan membuat sang harimau semakin terlelap. Tetapi tak lama kemudian ia mendengar suara derit pohon bambu dimana sang kancil tadi terjepit. "Suara apa itu"?" kata sang harimau penasaran.
Akhirnya sang harimau memutuskan untuk mencari dimana sumber suara tadi berasal, ternyata tidak jauh dari tempatnya, dia melihat si kancil sedang berusaha melepaskan diri dari lilitan pohon bambu kecil yang menjepit tubuhnya. "Ah, sungguh kebetulan sekali, aku sedang lapar dan didepanku ada seekor kancil yang gemuk untuk disantap, aarrmm" si harimau sangat girang melihat ada santapan siang baginya.
Sontak si kancil kaget bukan kepalang, "Oh, harimau yang baik, jangan kau jadikan aku santapan siangmu, sebenarnya aku sedang bermain suling ajaib, jika kau ingin memainkan suling ini, aku akan mengajarimu bagaimana meniup suling ajaib ini, jika kau mau mengabulkan permintaanku", kata si kancil harap-harap cemas.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
"Baiklah, aku sangat senang mendengarkan dan ingin bermain suling ajaib itu, lalu apa permintaanmu, kancil?" tanya harimau. "Kau longgarkan bambu kecil ini yang melilitku dan kau masukkan kepalamu kesini serta julurkan lidahmu agar suara suling ajaib itu berbunyi".
Tanpa berfikir panjang lagi si harimau segera melonggarkan bambu yang melilit tubuh kancil yang kecil itu kemudian menuruti perintah si kancil. Si kancil pun terbebas.
"Nah sekarang, masukkan kepalamu dan julurkan lidahmu ke bambu itu" perintah kancil, si harimau karena ingin sekali belajar meniup suling ajaib langsung menurut perintah kancil. "jika kamu ingin suara suling itu merdu, kau harus latihan sendiri dulu, aku ingin pulang sebentar untuk minum, maklum latihannya lama sekali tadi jadi aku sangat haus", "Yah kancil, kenapa kau tinggalkan aku, aku tidak bisa belajar sendiri nih" kata harimau memelas.
"Tenang saja, nanti aku balik lagi kok, kalau suara sulingnya kecil berarti kau harus meniup dengan kencang..jangan patah semangat yah...". Kancilpun langsung ambil langkah seribu meninggalkan si harimau. Tinggal harimau kini terjepit di sela-sela pohon bambu.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Angin bertiup kencang menerpa pohon bambu sehingga menimbulkan bunyi seperti suling "Hore..hore..aku bisa meniup suling ajaib" sorak harimau kegirangan. Dia baru sadar kini tubuhnya semakin terjepit keras oleh pohon bambu yang melilitnya.
"Ya ampun, kenapa aku bodoh sekali, ternyata bunyi suling ajaib itu adalah dari hembusan angin, bukan dari lidahku, sekarang lidahku malah terjepit bambu ini", harimau kini berusaha melepaskan dirinya dari jepitan pohon bambu, dan setelah terlepas dia kembali lagi beristirahat.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Tak jauh dari tempat si kancil, ternyata ada seekor harimau yang sedang terbuai oleh hembusan angin yang datangnya dari pepohonan bambu. Angin sepoi-sepoi membuat harimau ini menjadi sangat mengantuk, tiupan angin menerpa pohon-pohon bambu membuat suara yang merdu seperti suling dan membuat sang harimau semakin terlelap. Tetapi tak lama kemudian ia mendengar suara derit pohon bambu dimana sang kancil tadi terjepit. "Suara apa itu"?" kata sang harimau penasaran.
Akhirnya sang harimau memutuskan untuk mencari dimana sumber suara tadi berasal, ternyata tidak jauh dari tempatnya, dia melihat si kancil sedang berusaha melepaskan diri dari lilitan pohon bambu kecil yang menjepit tubuhnya. "Ah, sungguh kebetulan sekali, aku sedang lapar dan didepanku ada seekor kancil yang gemuk untuk disantap, aarrmm" si harimau sangat girang melihat ada santapan siang baginya.
Sontak si kancil kaget bukan kepalang, "Oh, harimau yang baik, jangan kau jadikan aku santapan siangmu, sebenarnya aku sedang bermain suling ajaib, jika kau ingin memainkan suling ini, aku akan mengajarimu bagaimana meniup suling ajaib ini, jika kau mau mengabulkan permintaanku", kata si kancil harap-harap cemas.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
"Baiklah, aku sangat senang mendengarkan dan ingin bermain suling ajaib itu, lalu apa permintaanmu, kancil?" tanya harimau. "Kau longgarkan bambu kecil ini yang melilitku dan kau masukkan kepalamu kesini serta julurkan lidahmu agar suara suling ajaib itu berbunyi".
Tanpa berfikir panjang lagi si harimau segera melonggarkan bambu yang melilit tubuh kancil yang kecil itu kemudian menuruti perintah si kancil. Si kancil pun terbebas.
"Nah sekarang, masukkan kepalamu dan julurkan lidahmu ke bambu itu" perintah kancil, si harimau karena ingin sekali belajar meniup suling ajaib langsung menurut perintah kancil. "jika kamu ingin suara suling itu merdu, kau harus latihan sendiri dulu, aku ingin pulang sebentar untuk minum, maklum latihannya lama sekali tadi jadi aku sangat haus", "Yah kancil, kenapa kau tinggalkan aku, aku tidak bisa belajar sendiri nih" kata harimau memelas.
"Tenang saja, nanti aku balik lagi kok, kalau suara sulingnya kecil berarti kau harus meniup dengan kencang..jangan patah semangat yah...". Kancilpun langsung ambil langkah seribu meninggalkan si harimau. Tinggal harimau kini terjepit di sela-sela pohon bambu.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Angin bertiup kencang menerpa pohon bambu sehingga menimbulkan bunyi seperti suling "Hore..hore..aku bisa meniup suling ajaib" sorak harimau kegirangan. Dia baru sadar kini tubuhnya semakin terjepit keras oleh pohon bambu yang melilitnya.
"Ya ampun, kenapa aku bodoh sekali, ternyata bunyi suling ajaib itu adalah dari hembusan angin, bukan dari lidahku, sekarang lidahku malah terjepit bambu ini", harimau kini berusaha melepaskan dirinya dari jepitan pohon bambu, dan setelah terlepas dia kembali lagi beristirahat.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Friday, September 6, 2013
Kisah Sepedaku Yang Butut
Cerita anak kali ini adalah bercerita tentang seorang anak yang memiliki sebuah sepeda yang sudah butut, namun sangat ia sayangi. Anak itu bernama Ravi Vilda. Sepeda itu ia mainkan setiap sore bersama adiknya di sebuah lapangan dekat rumahnya. Pada suatu ketika ia sedang bermain sepeda bersama adik dan teman-temannya, tiba-tiba datanglah seorang kakek yang sudah tua.
Si kakek tadi membawa banyak barang di bakul yang ia pikul di punggungnya. Ravi kemudian menghampiri kakek itu lalu bertanya, "hendak kemana kakek?", lalu si kakek menjawab, "kakek mau pulang kerumah, nak, kakek baru pulang berjualan di pasar".
Lalu Ravi dan Vilda hendak menolong membawa barang si kakek tersebut. " Sini kek, biar kami bawakan barang kakek yang banyak itu, biar kakek jadi ringan", Si Kakek tertegun akan kebaikan Ravi dan Vilda tersebut.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Tidak lama si kakek memberikan isi daganganya yang tidak habis terjual untuk dibawa oleh sepeda butut si Ravi, kebetulan sepeda butut itu memiliki keranjang di depan sepeda, akhirnya sang kakek bisa berjalan lenggang tanpa memikul beban berat di bakulnya.
Sesampai di rumah kakek yang tidak terlalu jauh dari lapangan tempat Ravi Vilda bermain, si kakek mempersilahkan masuk kepada Ravi dan Vilda untuk memasuki rumah kakek tadi. Terlihat rumah si kakek sangan kumuh sekali, dan tidak ada perabotan sama sekali.
Ravi bergegas pulang dan minta pamit kepada si kakek serta kembali ke lapangan menemui teman-temanya yang menunggu di lapangan lalu bermain kembali.
Keesokan harinya Si Ravi terbangun untuk pergi sekolah, sepulang sekolah Ravi pergi kerumah si kakek yang kemarin ia tolong, ternyata rumah si kakek sudah rata dengan tanah. Ternyata si kakek sudah pindah akibat rumahnya digusur oleh sebuah perumahan mewah.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Ravi sangat sedih sekali, ia pun pulang ke rumah dengan sangat lesu dan mengabaikan teman-temannya yang mengajak ia bermain sepeda di lapangan. Dipandanginya sepeda butut miliknya, kemudian ia tersenyum sendiri sambil berfikir, "walau sepedaku butut namun sudah bisa menolong orang". Kemudian ia beranjak menghampiri temannya dan bermain kembali.
Keesokan harinya, sebelum ia berangkat sekolah, ia dikejutkan oleh seorang tamu yang datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Ibunya menyuruhnya membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang datang adalah kakek-kakek yang ia tolong beberapa hari yang lalu. "Ada apa kek?, kenapa kakek datang kesini?, apa kakek butuh bantuan saya?" tanya si Ravi heran kepada si kakek.
"Tidak nak, saya datang kesini bukan untuk minta tolong kamu membawakan barang saya ke pasar, saya sudah tidak jualan di pasar lagi, sekarang saya berternak ayam dan memelihara ikan, nah sebagai rasa terima kasih saya kepada kamu, saya belikan kamu sepeda baru, agar kamu tidak merasa minder kepada teman-temanmu dan sebagai rasa terima kasih saya karena kemarin kamu sudah menolong kakek".
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Bagai disambar petir di siang hari, Ravi sangat kaget dan bercampur senang, ternyata si kakek memperhatikan sepeda butut milik ravi dan menggantikan dengan sepeda baru, karena sikakek mendapatkan uang ganti rugi hasil penggusuran rumahnya.
Akhirnya Ravi dapat bersekolah dan bermain dengan sepeda barunya itu. Hikmah dari cerita kali ini adalah kita harus berbuat baik kepada orang lain tanpa memandang orang itu. Dari kebaikan yang kita tanam pasti kita akan mendapatkan hasil dari kebaikan yang kita lakukan.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Si kakek tadi membawa banyak barang di bakul yang ia pikul di punggungnya. Ravi kemudian menghampiri kakek itu lalu bertanya, "hendak kemana kakek?", lalu si kakek menjawab, "kakek mau pulang kerumah, nak, kakek baru pulang berjualan di pasar".
Lalu Ravi dan Vilda hendak menolong membawa barang si kakek tersebut. " Sini kek, biar kami bawakan barang kakek yang banyak itu, biar kakek jadi ringan", Si Kakek tertegun akan kebaikan Ravi dan Vilda tersebut.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Tidak lama si kakek memberikan isi daganganya yang tidak habis terjual untuk dibawa oleh sepeda butut si Ravi, kebetulan sepeda butut itu memiliki keranjang di depan sepeda, akhirnya sang kakek bisa berjalan lenggang tanpa memikul beban berat di bakulnya.
Sesampai di rumah kakek yang tidak terlalu jauh dari lapangan tempat Ravi Vilda bermain, si kakek mempersilahkan masuk kepada Ravi dan Vilda untuk memasuki rumah kakek tadi. Terlihat rumah si kakek sangan kumuh sekali, dan tidak ada perabotan sama sekali.
Ravi bergegas pulang dan minta pamit kepada si kakek serta kembali ke lapangan menemui teman-temanya yang menunggu di lapangan lalu bermain kembali.
Keesokan harinya Si Ravi terbangun untuk pergi sekolah, sepulang sekolah Ravi pergi kerumah si kakek yang kemarin ia tolong, ternyata rumah si kakek sudah rata dengan tanah. Ternyata si kakek sudah pindah akibat rumahnya digusur oleh sebuah perumahan mewah.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Ravi sangat sedih sekali, ia pun pulang ke rumah dengan sangat lesu dan mengabaikan teman-temannya yang mengajak ia bermain sepeda di lapangan. Dipandanginya sepeda butut miliknya, kemudian ia tersenyum sendiri sambil berfikir, "walau sepedaku butut namun sudah bisa menolong orang". Kemudian ia beranjak menghampiri temannya dan bermain kembali.
Keesokan harinya, sebelum ia berangkat sekolah, ia dikejutkan oleh seorang tamu yang datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Ibunya menyuruhnya membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.
Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang datang adalah kakek-kakek yang ia tolong beberapa hari yang lalu. "Ada apa kek?, kenapa kakek datang kesini?, apa kakek butuh bantuan saya?" tanya si Ravi heran kepada si kakek.
"Tidak nak, saya datang kesini bukan untuk minta tolong kamu membawakan barang saya ke pasar, saya sudah tidak jualan di pasar lagi, sekarang saya berternak ayam dan memelihara ikan, nah sebagai rasa terima kasih saya kepada kamu, saya belikan kamu sepeda baru, agar kamu tidak merasa minder kepada teman-temanmu dan sebagai rasa terima kasih saya karena kemarin kamu sudah menolong kakek".
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
Bagai disambar petir di siang hari, Ravi sangat kaget dan bercampur senang, ternyata si kakek memperhatikan sepeda butut milik ravi dan menggantikan dengan sepeda baru, karena sikakek mendapatkan uang ganti rugi hasil penggusuran rumahnya.
Akhirnya Ravi dapat bersekolah dan bermain dengan sepeda barunya itu. Hikmah dari cerita kali ini adalah kita harus berbuat baik kepada orang lain tanpa memandang orang itu. Dari kebaikan yang kita tanam pasti kita akan mendapatkan hasil dari kebaikan yang kita lakukan.
Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.
Subscribe to:
Posts (Atom)