Friday, September 6, 2013

Kisah Sepedaku Yang Butut

Cerita anak kali ini adalah bercerita tentang seorang anak yang memiliki sebuah sepeda yang sudah butut, namun sangat ia sayangi. Anak itu bernama Ravi Vilda. Sepeda itu ia mainkan setiap sore bersama adiknya di sebuah lapangan dekat rumahnya. Pada suatu ketika ia sedang bermain sepeda bersama adik dan teman-temannya, tiba-tiba datanglah seorang kakek yang sudah tua.

Si kakek tadi membawa banyak barang di bakul yang ia pikul di punggungnya. Ravi kemudian menghampiri kakek itu lalu bertanya, "hendak kemana kakek?", lalu si kakek menjawab, "kakek mau pulang kerumah, nak, kakek baru pulang berjualan di pasar".

Lalu Ravi dan Vilda hendak menolong membawa barang si kakek tersebut. " Sini kek, biar kami bawakan barang kakek yang banyak itu, biar kakek jadi ringan", Si Kakek tertegun akan kebaikan Ravi dan Vilda tersebut.

(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)

Tidak lama si kakek memberikan isi daganganya yang tidak habis terjual untuk dibawa oleh sepeda butut si Ravi, kebetulan sepeda butut itu memiliki keranjang di depan sepeda, akhirnya sang kakek bisa berjalan lenggang tanpa memikul beban berat di bakulnya.

Sesampai di rumah kakek yang tidak terlalu jauh dari lapangan tempat Ravi Vilda bermain, si kakek mempersilahkan masuk kepada Ravi dan Vilda untuk memasuki rumah kakek tadi. Terlihat rumah si kakek sangan kumuh sekali, dan tidak ada perabotan sama sekali.

Ravi bergegas pulang dan minta pamit kepada si kakek serta kembali ke lapangan menemui teman-temanya yang menunggu di lapangan lalu bermain kembali.

Keesokan harinya Si Ravi terbangun untuk pergi sekolah, sepulang sekolah Ravi pergi kerumah si kakek yang kemarin ia tolong, ternyata rumah si kakek sudah rata dengan tanah. Ternyata si kakek sudah pindah akibat rumahnya digusur oleh sebuah perumahan mewah.

(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)

Ravi sangat sedih sekali, ia pun pulang ke rumah dengan sangat lesu dan mengabaikan teman-temannya yang mengajak ia bermain sepeda di lapangan. Dipandanginya sepeda butut miliknya, kemudian ia tersenyum sendiri sambil berfikir, "walau sepedaku butut namun sudah bisa menolong orang". Kemudian ia beranjak menghampiri temannya dan bermain kembali.



Keesokan harinya, sebelum ia berangkat sekolah, ia dikejutkan oleh seorang tamu yang datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Ibunya menyuruhnya membukakan pintu dan melihat siapa tamu yang datang.

Alangkah terkejutnya ternyata tamu yang datang adalah kakek-kakek yang ia tolong beberapa hari yang lalu. "Ada apa kek?, kenapa kakek datang kesini?, apa kakek butuh bantuan saya?" tanya si Ravi heran kepada si kakek.

"Tidak nak, saya datang kesini bukan untuk minta tolong kamu membawakan barang saya ke pasar, saya sudah tidak jualan di pasar lagi, sekarang saya berternak ayam dan memelihara ikan, nah sebagai rasa terima kasih saya kepada kamu, saya belikan kamu sepeda baru, agar kamu tidak merasa minder kepada teman-temanmu dan sebagai rasa terima kasih saya karena kemarin kamu sudah menolong kakek".

(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)

Bagai disambar petir di siang hari, Ravi sangat kaget dan bercampur senang, ternyata si kakek memperhatikan sepeda butut milik ravi dan menggantikan dengan sepeda baru, karena sikakek mendapatkan uang ganti rugi hasil penggusuran rumahnya.

Akhirnya Ravi dapat bersekolah dan bermain dengan sepeda barunya itu. Hikmah dari cerita kali ini adalah kita harus berbuat baik kepada orang lain tanpa memandang orang itu. Dari kebaikan yang kita tanam pasti kita akan mendapatkan hasil dari kebaikan yang kita lakukan.

Terima kasih sudah membaca cerita anak di blog dongeng anak Indonesia (http://dongenganakindonesia1.blogspot.com/), semoga bermanfaat bagi anda dan buah hati anda tercinta.

No comments:

Post a Comment